Yang Kondang Wisata Semarang
TUGU MUDA
Pasti wisatawan bertanya-tanya kenapa di Semarang ada tugu yang berbentuk seperti Tugu Monas yang ada di jakarta?? Nah Tugu Muda ini memang sekilas seperti Tungu Monas Jakarta, tapi kalo di liat secara deket beda kok. Sebuah tugu berbentuk lilin berdiri tegak di tengah persimpangan Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegiyopranoto. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang heroisme pejuang Semarang melawan penjajah Jepang yang dikenal sebagai pertempuran selama lima hari di kota Semarang dari tanggal 14-19 Oktober 1945. Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Jawa Tengah Budiyono dan diresmikan oleh Presiden RI pertama Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Berbentuk lilin dengan makna semangat yang tak kunjung padam bagi para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Pada kaki monumen terdapat relief yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Indonesia di masa jaman penjajahan Jepang, seperti relief Hongeroedem, relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan relief kenangan.
LAWANG SEWU
Lawang Sewu sendiri terletak di komplek Tugu Muda, Dulu merupakan gedung yang megah bergya art deco, yang digunakan belanda sebagai kantor pusat kereta api, atau lebih dikenalnya karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klink hamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907.Masyarakat Semarang lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung Laswang Sewu, mengingat gedung ini memiliki jumlah pintu dalam jumlah banyak, yang dalam arti kiasan banyak berarti jumlahnya seribu atau lebih , yang dalam bahasa jawa Lawang Sewu.Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu.
Dalam perkembangannya setelah kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ( DKARI ) atau sekarang PT. Kereta Api Indonesia. Kemudian untuk kepentingan militer, yaitu sebagai kantor KODAM IV Diponegoro ( yang kini dipusatkan di Watu Gong ), dan terakhir digunakan sebagai Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini gedung yang masuk dalam 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang digunakan sebagai objek wisata dengan fasilitas berupa peninggalan sejarah arsitek bangunan kuno dan antik, ada ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula digunakan sebagai tempat pameran dalam event tertentu. Nah para wisatawan kalao mau keliling sekitar lawang sewu dan menikmati keindahan lorong bawah tanah sekitar merogoh uang gak terlalu banyak untuk menikmatin keindahan itu, perkir sekitar Rp.2.000-, untuk masuk ke dalam para wisatawan diwajibkan membayar Rp.5.000-, dan untuk melihat dan mengetaui lorong bawah tanah para wisatawan juga membayar Rp.10.000-, dan wisatawan akan di antar sama jurukunci untuk mengelilingin semua yang di lawang sewu.
KAWASAN PECINAN
Di kawasan pecinan ini terdapat warung Semawis yang lokasinya di jalan Gang Warung Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang tengah. Disiini terdapat deretan warung kaki lima yang menjual aneka makanan yang dikenal paling enak di Semarang dengan nuansa Oriental yang sangat kental, tersdedia berbagai menu makanan seperti nasi tela, bakmi jowo, aneka masakan oriental khas gang warung, es marem, soto, aneka bubur, sate, ayam goreng, dll.Warung Semawis buka hari Jumat, Sabtu , Minggu pukul 17.00 sampai dini hari.
Di Kawasan ini juga terdapat pasar yang mempunyai keunikan disbanding pasar – pasar lainnya, namanya pasar gang baru karena lokasinya di sepanjang gang baru. Walaupun tidak terlalu besar, tetapi pasar ini terbilang komplit. Tempat ini juga menjadi pusat akulturasi antar etnis. Para Pedagang ini saling berbaur dari etnis jawa dan cina
GOA KREO
Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu .
Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini.Obyek wisata ini terletak didukuh Talunkacang, Kelurahan Kandri , Kecamatan Gunung Pati kurang lebih 8 Km dari Tugu Muda, dibuka untuk umum jam 08.00 s/d 18.00 WIB . Setiap tanggal 3 Syawal diadakan upacara Sesaji Rewanda
TAMAN MARGASATWA
Taman Margasatwa Wonosari Mangkang merupakan relokasi dari kebun binatang Tinjomoyo. Sebagian besar satwa yang sebelumnya berada di bonbin tinjomoyo, telah dipindah di tempat ini. Tempat rekreasi ini berada di pintu masuk kota Semarang, tepatnya di jalan Raya Semarang – Kendal KM 17, dibuka untuk umum , mulai jam 08.00 sampai jam 17.00.Tranportasi mudah karena berada di pinggir jalan raya.
TAMAN LELE
Obyek wisata ini dulu dikenal dengan Taman Lele. Di tempat ini terdapat danau buatan yang dikelilingi gazebo, sepeda air, kolam renang untuk anak, permainan anak, dan beberapa satwa peliharaaan , seperti ular phyton, buaya dan berbagai jenis burung. Tempat ini cocok untuk persinggahan bagi mereka yang berkunjung ke Semarang melalui jalan darat atau jalur pantura ( Semarang – Jakarta ), mengingat lokasinya yang persis berada di jalur trsebut.
Di tempat itu juga dilengkapi hotel dengan fasilitas AC, TV dengan harga terjangkau. Terletak di tepi jalan Raya Tugu kurang lebih 5 Km dari Tugu Muda kearah barat , dibuka setiap hari pukul 08.00 – 18.00 WIB.
PANTAI MARINA
Merupakan taman rekreasi. Pantai yang dilengkapi dengan kolam renang, sky air, speed boat, dan arena bermain anak – anak. Dibuka setiap hari pukul 06.00 selama 24 jam.Di pantai Marina kita dapat bermain jet sky maupun berselancar, naik stom boat dan perahu atau hanya sekedar santai beristirahat sambil menikmati keindahan pantai dan deburan ombak. Pada pagi hari kawasan ini sangat cocok untuk berolahraga jogging.
Pantai Marina terletak di bagian utara Kota Semarang, tepatnya di jalan Yos Sudarso kurang lebih 4 km dari Tugumuda, bersebelahan dengan arena PRPP dan Mareokoco.
PURI MAEROKOCO
Sebuah Objek wisata yang berada di Jalan Yos Sudarso kurang lebih 5 Km dari tugumuda, satu komplek dengan PRPP. Sebagai taman mini Jawa Tengah yang merangkum semua rumah adat yantg disebut dengan anjungan dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah. Di dalam rumah-rumah tersebut digelar hasil – hasil industri dan kerajinan yang diproduksi oleh masing – masing daerah. Selain menampilkan rumah – rumah adat, objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi pengunjung. Dibuka untuk umum dari jam 08.00 sampai 18.00. Dapat dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
TANJUNG MAS
Semarang memliki pelabuhan besar yang terkenal sejak jaman penjajahan Belanda, yaitu Tanjung Mas dan banyak kapal besar merapat. Sebagai tempat rekreasi pelabuhan yang terletak di jalan Yos Sudarso Arteri Semarang ini memiliki fasilitas : perahu sewa, kolam pancing, danau buatan ,arena grass track, jogging track dibuka setiap hari selama 24 jam dan berjarak kurang lebih 5 Km dari Tugumuda.
UMBUL SIDO MUKTI
Beberapa kali tempat wisata Taman Renang Alam Umbul Sidomukti ini diliput dan ditayangkan oleh beberapa program acara, Tampaknya tak banyak warga Semarang yang pernah mendatanginya. Beberapa orang di daerah setempat menyebutkan tempat tersebut menjadi ‘agak’ populer tak lain karena mantan Pak Menteri yang memiliki lahan tersebut. Terlepas dari itu, tempat ini memiliki panorama alam yang sangat indah. Pemandangannya membuatku berdecak kagum, mensyukuri karya Tuhan yang luar biasa. Bila tak sedang berkabut, desa, hutan pinus, aliran sungai, dan terasering sawah yang berundak rapi di bawah sana dapat terlihat dengan jelas. Letaknya yang persis di tepi jurang dan lembah Ungup yang cukup dalam membuat awan-awan pun terasa dekat. Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Bukit Kembar Cimanggal menemani pengunjung berwisata di sini.
Sidomukti menawarkan kolam renang dari sumber mata air alami yang menyembur ke atas kolam yang disusun rapi dari bebatuan alam. Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV. Bagi mereka yang tak menyukai wisata alam dan tak gemar menguji adrenalin, mungkin saja akan kurang menyukai tempat wisata satu ini. Tapi bagi mereka yang sepertiku, pasti dapat memaklumi kekurangan yang ada dan menikmati wisata yang ada
Sejak mengetahui informasi lokasi ini, aku hanya ingin mencoba flying fox yang katanya berpanjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 10.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian. Ketika berangkat, hujan sedang melanda Bandungan, sehingga aku harus menunggu beberapa saat di mobil sampai hujan reda. Kemudian ketika hujan telah berubah menjadi gerimis, aku meninggalkan lokasi parkir dengan berjalan kaki mengikuti jalan yang telah disediakan menuju loket dan kawasan bermain. Bagi mereka yang belum pernah ber-flying fox, mungkin ada rasa takut menghinggapi. Buatku, ini adalah flying fox keduaku. Tak semenakutkan yang pertama, kala itu kulakukan di kawasan outbond di Jombang, Jawa Timur (pernah kutulis di post lain di blog ini). Tapi keunikannya terletak pada medannya yang menyeberangi lembah.
Informasi lain yang dapat kubagikan adalah harga tarif yang dipatok pengelola, agar pembaca dapat memperkirakan budget yang perlu disiapkan. Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 IDR/person dan 5.000 IDR pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 30 orang.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemahabang di sisi kiri jalan, berbeloklah ke jalan di kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada seperti 2-3 buah ‘gang’ jalan kampung di sisi kanan. Pilih salah satunya yang paling meyakinkan untuk ditempuh ke atas. Semuanya menuju ke arah yang sama. Tempuh jalan kecil itu untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang. Sambil jalan, dapat ditemukan beberapa penunjuk arah berwarna biru di pertigaan jalan kampung.
Namun sayangnya, kondisi jalan untuk menuju ke tempat wisata di lereng Gunung Ungaran ini dapat kuberi nilai buruk. Publikasi petunjuk jalan di sekitar Bandungan tak banyak ditemukan dan masih sangat jauh dari cukup, untuk memberitahu masyarakat bahwa ada tempat yang dapat dikunjungi di atas sana. Bagi mereka yang memiliki jiwa petualang justru menjadi tantangan tersendiri. Selama sekitar 20 menit pada hari kerja biasa yang sepi pengunjung, harus menempuh medan jalan yang rusak dan berlubang, sempit karena hanya cukup lebar untuk satu mobil. Apabila berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan akan sangat merepotkan, dan terus menanjak sampai tiba di lokasi. Bagiku itu bukan masalah, tetapi bagi yang mengemudikan mobil mungkin akan cukup mengesalkan. Jalan itu sempit dan rusak mungkin memang wajar sebagai jalan kampung, di mana para penduduk yang umumnya petani biasa berjalan kaki membawa hasil ladang untuk dijual di pasar. Lalu, tiba-tiba di puncak gunungnya terdapat lokasi yang dijadikan tempat wisata, dikunjungi oleh banyak kendaraan. Wajar bila infrastuktur jalan kampung yang seadanya itu belum siap. Tapi, aku pun yakin perlahan tapi pasti infrastuktur tersebut pasti akan diperbaiki seiring dengan berkembangnya tempat wisata ini.
Satu hal yang juga ingin kubagikan, Indonesia memiliki banyak potensi wisata alam. Namun, banyak pihak yang terkadang tak lain adalah masyarakat Indonesia sendiri, justru mencela kesederhanaan dan mengkritik kekurangan wisata seperti ini. Syukurilah bila ada pihak yang cermat menangkap potensinya dan membagikannya kepada masyarakat untuk menikmati alam bersama-sama. Wisata menikmati panorama alam, sejuk dan segarnya hawa pegunungan, melihat pohon masih tegap berdiri tanpa penebangan liar, sawah yang berundak, dan dihiasi sedikit kabut sangatlah mempesona. Dan buatku, hal tersebut justru jauh lebih baik daripada menikmati tayangan-tayangan televisi yang tampak menghibur tapi tak mengedukasi masyarakat. Tugas kita adalah mendukungnya bersama-sama. Bukan hanya mencerca kekurangan, tapi mendukung pembangunannya dengan berkunjung dan menikmatinya. Alam mengajarkan banyak hal kepada mereka yang mau rendah hati dan jeli menangkap pelajaran yang diberikan. Paling tidak, belajar untuk bersyukur dan melestarikannya.
CANDI SONGO
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.
MASJID AGUNG jAWA TENGAH
Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. .Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya.
Masjid beserta fasilitas pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya, Keluarahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan mampu menampung jamaah lebih kurang 13.000 orang.
Disamping bangunan Masjid disini juga dilngkapi fasilitas-fasilitas yang lain seperti : ruang kantor, ruang kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium. Dalam uapaya penggalian dana , dalam kompleks juga dibangun galeri pertokoan, ruang kantor yang disewakan, hotel dan toko cinderamata .
Nah ni semua sekilas cerita tentang wisata Kota Semarang. Sebetulnya masih bnyak lagi tempat-tempat wisata di kota semarang dari pada pada semua penasaran dengan keindahan kota semarang maen aja di kota semarang pasti gak nyesel dah kalo dah ke Semarang. Sebelum meninggalkan kota semarang wisatawan bisa mampir sejenak untuk membeli makanan khas semarang bias dating di sepanjang Jalan Pandanaran. Bagi para Wisatawan yang datang atau melewati Kota Semarang rasanya kurang lengkap jika tidak mampir di pusat Jajan Pandanaran untuk membeli oleh – oleh. Di tempat ini tersedia : Bandeng duri lunak, wingkobabat, lumpia, otak-otak, moci, cinderamata dan aneka jajan lainnya. Oleh – oleh yang di jual di toko-toko sepanjang jalan Pandanaran selain dijamin higienis, kualitas terjaga dan harga tercantum.
Artikel Wisata semarang Oleh: Komunitas Blogdetik Semarang
Yang Kondang Wisata Semarang
Reviewed by Unknown on
8:12 AM
Rating: 4.5
0 Komentar untuk "Yang Kondang Wisata Semarang"