Pamali dan tradisi Unik Kampung Naga Tasikmalaya
Kalau anda berkunjung hendak melihat tradisi unik di Kampung Naga Tasikmalaya, disana bagaikan memasuki demensi ruang penembus waktu ke masa lalu. Karena selain alamnya masih bertahan hijau menyegarkan, adat istiadat budaya di kampung naga seperti pamali juga masih bertahan dari tradisi yang tak bergeser walau hanya sejengkal dari ukuran jari jemari anak kecil sekalipun. Kalau anda tertarik.. ikuti penelusuran khusus dari situs tips wisata murah yang mengurai keunikan Kampung naga Tasikmalaya Jawa Barat ini.
Kalau anda sudah pernah berkunjung ke Gua Pamijahan tempat makam Waliyulloh Syekh Haji Abdul Muhyi yang tersohor itu, tentu tidak ada salahnya untuk menengok keberadaan uniknya kampung Naga yang konon dulunya jadi tempat penyiaran agama Islam oleh murid Sunan Gunung Jati yang bernama Singaparana. Semenjak kedatangan beliu, kepercayaan semua masyarakat dalam menganut agama berubah dari ajaran hindu menjadi pemeluk Islam. Namun walau perubahan pola pikir dan budaya sudah terjadi, tapi masalah adat istiadat, mereka masih memegang teguh ajaran karuhun (leluhur). Karena menurut mereka. dengan memegang teguh ajaran karuhun, berarti menghormati para leluhur yang sudah berjasa.
Dari waktu kewaktu kepercayaan itu tidak berubah. Mereka masih memegang teguh yang namanya pamali atau pantangan. Tradisi unik di kampung naga ini terlihat pada struktur bangunan rumah yang sangat mempercayai, bahwa pintu rumah harus menghadap keselatan atau utara, yang menghadap ketimur hanya diperbolehkan untuk bangunan masjid. Ternyaata kepercayaan mereka tidak hanya berhenti disitu, Karena bahan material rumah juga harus dari bahan
kayu dan bambu. Atap rumah seperti rumah nenek moyang pada umumnya terbuat dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai dari bambu atau papan kayu, Uniknya lagi harus rumah panggung dan berbentuk empat persegi panjang. Lebih jelasnya lagi mengenai ini bisa anda ikuti di Archive69 ini.
Masyarakat Kampung naga sangat menyakini sesuatu yang belum pernah dilakukan leluhurnya adalah tabu untuk dilakukan. Pamali yang kalau dilanggar meeka mempercayai bisa menemui celaka. Mungkin karena hal tersebut, situs tips wisata murah mencatat keunikan lain dari budaya orang kampung Naga tersebut, Misalnya dalam hal ibadah juga agak beda . Walau mereka orang Islam, tapi sholat lima waktunya hanya dilakukan khusus pada hari jumat saja. Hal ini dilakukan mereka karena mungkin karuhun mereka baru mengajarkan sampai disitu. Dihari selain jumat mereka tidak melakukan sholat. Untuk lebih jelasnya bisa anda tinjau di wikipedia ini. Dalam catatan tersebut mengurai semua cara mereka melakukan rukun islam yang kelima, ya itu rukun haji dan seterusnya..Ok semoga bermanfaat dan kapan anda berkunjung ke Kampung Naga Tasikmalaya Jawa Barat.. selamat liburan.
6 Komentar untuk "Pamali dan tradisi Unik Kampung Naga Tasikmalaya"
uraiannya enak dibacanya, Mas. postingan yang merekomendasikan tentang budaya (khususnya keberadaan Kampung Naga) ini, semakin memperlihatkan keberagaman budaya di tanah air kita ini
hatur nuhun pisan Mas, untuk kesekian kalinya archive69 ada di Situs Tips Wisata Murah.
sehat dan sukses selalu, salam
Benar-benar tradisi yang sangat unik sekali. Masak sholat 5 waktu hanya hari Jum'at saja. Owalah...salah kaparah. Yo wis lah emang pancen SDM-e masih menganut tradisi nenek moyangnya dulu.
aku udah beberapa kali jarah ke Gua Pamijahan disana ada Waliyulloh Syekh Haji Abdul Muhyi.
aku suka nginep dimasjidnya..
dulu aku pernah lihat ada orang duduk bersila di gua itu, tp 3 tahun kurang lebih aku terakhir kesana, sudah berobah gua pamijahannya..
@ yupz seperti sobat, kita hanta membantu mendokumentasikan aset budaya sekaligus memberi informasi pada pengunjung situs ini
btw, sama sama, kembali sukses. met siang n met aktifitas
@ arqu3fiq
kita harus junjung tinggi kearifan lokal. benar itu masalah pola pikir memang..Alhamdulillahnya mereka masih mengenal shahadat. thanks
@ Liqman Hakim
benar sob, ane sendiri setahun lalu sudah mampir kesana
btw. cuma ane ga nginep, karena pergi rombongan dengan ponpes nuru falah sendangsari KP jogja.. kalau guanya ya masih seperti itu, masjid masih disamping kiri dekat pintu masuk setelah jembatan.. syukron
waah tks ka
yups samasama