Promosi Pariwisata Indonesia Kurang Wow
Promosi pariwisata kita ini kurang WOW, jadi pasar yang melimpah tidak tersentuh. Indonesia ditahun anggaran 2013 ini hanya mengucurkan dana Rp 607,700 miliar untuk pemasaran berikut gaji personalnya, Angka tersebut dirujuk tipswisatamurah.com dari kompas.com yang dikutip dari antara.com pada akhir desember 2012 lalu.
Memang kalau kita tilik dari negara tetangga malaysia misalnya, menurut Esthy Reko Astuti yang bertindak sebagai Direktur Jenderal Pemasaran Kemenparekraf perbandingannya bisa 1:8. Sepertinya kalah beberapa langkah ya, karena kita hanya mengandalkan promo melalui IT dan mengandeng komunitas pecinta wisata, dan sesekali ikutan tourism exhibition seperti pada Vakanz 2013 yang akan dimulai pada tanggal 18 januari besuk
Namun ditengah minimnya dana tersebut, ada terobosan mantab seperti yang diambil oleh Dubes RI untuk Norwegia Esti Andayani. Hanya dengan memanfaatkan anggaran KBRI bisa mempromosikan pariwisata Indonesia. Keberhasilan ini ditengarai dengan naiknya jumlah wisatawan dari negara Nordik dan Skandinavia ke Indonesia mencapai total 72.407 orang. Tipswisatamurah.com mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Pada tahun 2011, wisman yang tercatat masuk Indonesia didominasi dari negara Denmark, kemudian Swedia, Norwegia dan dis Finlandia.
Dalam info yang lain juga disebutkan, bahwa orang Norwegia itu suka plesiran, bahkan bisa dua kali dalam setahun. Tapi mereka cenderung suka mengunjungi Vietnam dan Thailand karena kurangnya informasi pariwisata Indonesia. Untuk mensiasati pola yang berkembang disana, Dubes Andayani mendorong anak-anak muda pra universitas untuk semakin tertarik berkunjung ke Indonesia yang dikemas dalam bentuk ”studi tour” dengan mengandeng beberapa operator biro perjalanan. Tentu ini jalan pintar yang sangat cerdas dan WOW banget Bu.
4 Komentar untuk "Promosi Pariwisata Indonesia Kurang Wow"
datang sambil kroprol berguling guling hhh
Saya sendiri juga heran kok Pak, wong ditempat kita yang namanya tempat wisata mulai dari yang alami sampai yang super modern berceceran dimana-mana, eh lah dalah, justru orang kita (yang berduit) senengnya wisata belanja ke negeri tetangga. Jadi wisata itu kebutuhan penyegaran diri atau untuk konsumerisme diri ?
Studi tour memang merupakan suatu gagasan yang cemerlang, karena itu jalan satu satunya yg bagus utuk memancing meereka, memperkenalkan sehingga memiliki daya tarik agar lokasi tersebut dikenal dan semakin banyak dikunjungi.
Terima kasih sudah berbagi kawan.
hahahaha salto njuk mumet nabrak tembok xiixixix
btw - itulah kangmas, karenakurang kesadaran para pemangku dan masyarakatnya.. lagian kita ini kena sindrum murah. dan kesempatan ini digunakan oleh negara tetangga dengan iming iming fasilitas dengn budget banget
seperti pola kita yang harus diubah juga, karena menurut raportnya,tempat wisata kita memang tergolong mahal dibanding thailand misalnya.
naj yang terakhir istilahkonsumerisme itu sebenarnya yang lagi mewabah menjangkiti masyarakat kita.
yang jelas menarik pengunjung dengan iming iming yang tanpa beban, karena dari sifat kunjungannya mendapat informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan tentang semua yang ada di indonesia.
sama sama gan