Sang Kiai: Inilah Alasan Dibuatnya Film Sang Kyai
Angin segar Dunia perfilman Nasional seperti tertiup kencang dengan dirilisnya Film Sang Kyai yang biasa ditulis diinternet dengan ejaan Sang Kiai. Booming Film kisah perjuangan yang mengangkat sosok KH. Hasyim Asy'ari ke layar lebar sejak rilis 30 May 2013 ini diperkirakan dalam sepekan ini sudah ditonton hampir 2 juta pasang mata di seluruh Indonesia
Sebenarnya pertanyaan mengenai alasan dibuatnya Film Sang Kyai ini muncul ketika Admin tipswisatamurah.com ikut berbondong bondong mendatangi Bioskop 21 Ambarrukmo Plaza, di Jogja, yang ikut dalam gelombang antrian penonton para Kyai dan Ustadz se DIY dan Purworejo. Dan melalui penelusuran berhari hari, akhirnya menemukan jawaban dari pengakuan Rako Prijanto yang terungkap lewat bincang bincang dengan Cinema 21 , tentang pengangkatan Film kisah perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yakni KH. Hasyim Asy'ari yang juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang
Dan berikut Cuplikan perbincangan Rako Prijanto sutradara Film Sang Kyai yang di bintangi Ikranagara, Adipati Dolken, Agus Kuncoro Adi, Dayat Simbaia, Christine Hakim, Boy Permana, sedang naskahnya ditulis oleh Anggoro Saronto dan di produseri oleh Gope T Samtani, yang terkuat dari pengakuan Rako yang dikutip tipswisatamurah.com dari hasil bincang bincangnya dengan Cinema 21 di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat,
Cinema 21: "Bagaimana awalnya Anda bisa ditunjuk untuk menyutradarai film Sang Kyai?
Rako Prijanto:"Idenya memang dari saya. Sebagai sutradara, saya suka bertanya sendiri mengenai apa yang asli di Indonesia. Kadang kalau abis pulang dari luar negeri terus sampai Cengkareng, pertanyaan itu mulai datang kembali. Pada suatu ketika saya menemukan tulisan di Google yang bertajuk 'menjadi Nahdlatul Ulama (NU) menjadi Indonesia'. Dari sana saya coba pahami karakter ulama NU dan merucut ke sosok KH. Hasyim Asy'ari. Mulai dari situ saya coba aplikasikan dan tulis dalam bentuk kreasi serta tawarakan ke pihak Rapi Films, Insya Allah diterima"
Cinema 21: "KH. Hasyim Asy'ari bukanlah sosok yang sembarangan, apa Anda nggak merasa terbebani dengan nama besar beliau?"
Rako Prijanto: "Pastinya beban ini terasa berat apalagi kita belum syuting dan banyak pihak yang sangat berharap kalau film ini memiliki hasil yang maksimal. KH. Hasyim Asy'ari bukan saja milik NU tapi milik bangsa dan mereka semua mengidolakannya, makanya bebannya sangatlah berat"
Cinema 21: "Bagaimana cara Anda untuk menyelami kultur tersebut?"
Rako Prijanto: "Ya saya bertemu dengan Kyai Sepuh dan keluarga beliau. Alhamdulillahnya mereka juga turut membantu mengajukan izin ke pihak PBNU demi terlaksananya film Sang Kyai ini"
Cinema 21: "Sejak kapan Anda mulai melakukan riset tentang KH. Hasyim Asy'ari?"
Rako Prijanto: "Saya melakukan riset sejak tahun 2010. Saya menggunakan literatur bacaan skripsi dari beberapa orang karena itu sudah terbukti secara akademis dan bisa dipertanggung jawabkan. Tentunya hal itu belum cukup untuk bisa meresapi unsur pesantren, makanya saya harus ketemu dengan sesepuh pesantren dan mencoba menyelaminya"
Cinema 21: : "Film perjuangan kan bukan suatu hal yang baru, apa yang membedakan Sang Kyai dengan film perjuangan lainnya?".
Rako Prijanto: "Pada intinya film ini mengangkat unsur spiritual religius terutama Islam, yang berpengaruh untuk memperjuangkan dan pertahankan kemerdekaan. Kenyataanya dulu kita memang bersenjatakan bambu runcing dan batu untuk melawan penjajah yang menggunakan senjata mesin. Mereka sadar itu nggak cukup dan punya rasa takut, tapi secara mental jihad dan meneriakkan Allahu Akbar mereka jadi lebih berani. Menurut saya unsur itulah yang belum tergarap. Ini bukanlah film perang, karena didalamnya perang itu hanya 15 persen aja"
Cinema 21: "Karena ini menceritakan di masa penjajahan Jepang apakah Anda juga akan menggunakan aktor Jepang asli?".
Rako Prijanto: "Iya, karena kalau tidak nanti bisa susah dialognya. Ada sekitar 5 sampai 6 orang yang berdialog. kalau tentaranya kuta bisa minta bantuan dan kerjasama dengan mahasiswa daerah"
Cinema 21: "Apakah film Sang Kyai nanti bisa dinikmati oleh pemeluk Agama selain Islam?"
Rako Prijanto: "Tentu aja bisa karena film ini nggak digarap segmented. Film ini mengisahkan tentang perjuangan untuk bangsa jadi semuanya bersatu". Ok..Untuk melihat dialog ini secara utuh, anda bisa melihat di http://21cineplex.com
8 Komentar untuk "Sang Kiai: Inilah Alasan Dibuatnya Film Sang Kyai"
setelah ada film pendiri Muhammadiyah, kini ada film pendiri NU...salam sukses sejahtera selalu untuk seluruh umat Islam....wassalam :-)
Cerita ini sangat memmberikan inspiratif dan semangat perjuangan, dan di dalamnya memiliki ruh yang hidup. Top habis.
Salam wisata
yap. memang tokoh tokoh islami seperti mbah hasyim (NU) dan mbah dahlan (MD) ini wajib diteladani ya pak, karena kiprah beliu sangat dirasakanoleh seluruh lapisan masyarakat Idonesia.. kumsalam
masyarakat kita seperti hanrus lebih banyak lagi disuguhi tontonan spiritual seperti ini y pak..
yap.. kembali sukses pak
inilah film yang layak ditonton oleh umat manusia khususnya warga NU dan umumnya umat muslim sedunia.....
di tunggu kelanjutannya pak sutradara... semoga sukses.......
perjuangan beliu yang sangat menginspirasi ya gan, thanks
yapz, semoga permintaan sobat dibaca mas Rako Prijanto sang sutradara yag sedang naik daun. syukron