Wonderful Indonesia 2016
Buah Bibir!Mau Cari hotel online murah tanpa harus online? Gampang! Download Gratis Hotel App Store untuk Ponsel pintar di tips wisata murah home. Diskon Mentok 80%. Untuk mendapatkan Promo ini silahkan klik banner hotel yang muncul di layar HP Anda. #Dapatkan panduannya, Download sekarang! Gratis!

Suku Penghuni Taman Nasional Siberut (Mentawai)

suku penghuni taman nasional siberut Suku Mentawai yang mendiami Taman Nasional Siberut merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang masih sangat tradisional dan sebagian besar menganut kepercayaan animisme. Sedang lokasi Pulau Siberut sekurangnya berjarak 155 km dari kota Padang, posisinya di lepas pantai Sumatera Barat yang dipisahkan oleh Selat Mentawai yang masuk dalam daftar 10 Tempat Selancar Terbaik di Dunia .

Untuk menuju Taman Nasional Siberut ini para pengunjung harus mendayung sampan, kemudian dilanjutkan berjalan kaki ditanah berlumpur baru bisa sampai Hutan tropis dengan aneka satwa langka dan tumbuhan rimbun yang masih benar benar asri karena jarang dijamah tangan manusia

Sambil menikmati segarnya mandi di air terjun pengunjung bisa mengamati kehidupan suku mentawai yang mendiami Cagar Biosfir yang ditetapkan UNESCO dalam Program Man and the Biosphere (MAB), beberapa tahun lalu.

Di Taman Nasional Siberut yang 60% kawasannya ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove ini, terdapat 4 jenis primata langka yang hanya bisa ditemukan di Siberiut. Yakni seperti jenis lutung mentawai/joja (Presbytis potenziani siberu), bilou (Hylobates klossii), simakobu (Nasalis concolor siberu) dan dari jenis bokkoi (Macaca pagensis)

Selain itu, Hutan yang dihuni oleh Suku mentawai tersebut juga terdapat 4 jenis bajing yang endemik, 17 jenis satwa mamalia dan 130 jenis burung (4 jenis endemik). Semua masih keliaran bebas di habitat masing masing





Suku Penghuni Taman Nasional Siberut (Mentawai) Reviewed by Unknown on 2:38 PM Rating: 4.5
2 Komentar untuk "Suku Penghuni Taman Nasional Siberut (Mentawai)"

sedih juga membayangkan..bahwa ketika kita sudah menikmati kemajuan saman dengan teknologi yang serba canggih, ternyata masih ada saudara sebangsa kita yang hampir tidak tersentuh oleh kemajuan zaman, benar2 pembangunan yang tidak merata

dilema sekali ya pak, memang nyata pembangunan kita belum merata seperti yang kita harapkan, namun pada sisi lain, banyak dari saudara kita sendiri yang tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat lainnya

sebuah contoh seperti suku badui yang lokasinya bisa ditempuh sekitar 3 jam dari ibu kota kita saja sampai sekarang masih mempertahankan gaya hidup nenek moyangnya,, namun akan sebagaiamanapun harus tetap kita hargai karena itu juga hak yang boleh dilakukan dengan sebebas bebasnya. thanks

 

Unduh Gratis Hotel App Store

agoda