Bertanya Ada Apa di Dalam Ka'bah ?

Banyak diantara umat muslim bertanya tanya sebenarnya ada apa di dalam ka'bah yang dijadikan kiblat sholat umat islam di dunia, yang untuk rujukan biasa dipergunakan referensi penentuan arah kiblat dengan pengukuran kordinat Ka'bah yang menggunakan alat GPS seperti berikut

21°25‘21.2“ jatuh pada Lintang Utara
039°49‘34.1“ jatuh pada titik Bujur Timur
Dan Elevasi 304 meter (ASL) (untuk lebih jelasnya anda bisa melihat Ka'bah wikipedia)

Seperti yang diperlihatkan dokumenter Kerajaan Arab Saudi tentang isi dalam Ka'bah, di dalam Ka'bah berdiri tiga pilar yang terbuat dari bahan kayu gaharu terbaik. Masing masing pilar yang berwarna kuning kemerahan itu memiliki panjang sekitar seperempat meter atau setengah meter. Ketiga pilar ini berjajar lurus dari utara ke selatan.

Pada awalnya bangunan Ka'bah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Ka'bah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Sedang pada bagian dalam dinding Ka'bah ditempelkan ukiran indah pada batu pualam pilihan, sedang diantaranya terdapat tujuh papan yang tertulis nama nama tokoh yang pernah merenovasi Ka'bah

Untuk lantai Ka'bah di lapisi batu pualam putih, sedang pada bagian atap dalam Ka'bah sendiri terdapat banyak ukiran-ukiran dengan bentuk yang mengagumkan dengan dihiasi sorot lampu yang terbuat dari bahan emas murni dan perhiasan terindah dan terbaik lainnya,

Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Kakbah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Ka'bah", sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. Namun karena mungkin alasan tersebut seperti yang kita lihat sekarang Ka'bah hanya berpintu satu dan bangunan Hijir Ismail yang diberi tanda setengah lingkaran tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah

Menurut beberapa riwayat, sebelum (Nabi) Muhammad diangkat menjadi Rosul ketika usia beliu sekitar 30 tahun, Ka'bah pernah direnovasi. Sedang untuk tembok Syadzarwan mengalami pemugaran pada tahun 542 H, 636 H 660 H, dan 1010 H. Sedang untuk ketiga pilar utama pernah mengalami keretakan, dan atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair ketiganya direnovasi, dan Alhamdulillah sampai zaman sekarang ketiganya masih tetap berdiri kokoh didalam ka'bah.