Art Summit Indonesia 2013 Akan di Gelar di 4 Kota

Art Summit Indonesia 2013 yang akan di gelar di 4 kota yakni Bali, Jakarta, Yogyakarta dan Solo selama 23 hari berturut turut mulai tanggal 8 sampai dengan 25 Oktober 2013, pagelerannya akan di mulai dari Kampus ISI Denpasar Bali yang waktunya berdekatan dengan penutupan KTT APEC. Menparekraf berharap, dengan waktu yang dijadwalkan tersebut nantinya para delegasi APEC yang masih berada di Bali dapat menghadiri dan mengapresiasi acara Art Summit Indonesia tersebut.

Dalam rencana Art Summit Indonesia 2013 yang akan mengusung tema “Contemporary Art and the Making of Its Market” yang akan digelar di perguruan tinggi seni sebagai tuan rumah seperti ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, STSI Bandung dan ISI Solo tersebut juga menggandeng dua perguruan tinggi seni lainnya yakni ISI Padang Panjang, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Pengenalan Seni Kontemporer Indonesia Kepada Pasar ini akan melibatkan sekitar 300 seniman-seniman lokal dan internasional dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Cina, Austria, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.

Acara Festival Seni Kontemporer Indonesia yang diadakan 3 tahun sekali yang sudah digelar ke 4 kalinya tersebut sudah dimulai sejak tahun 1995 yang ditujukan sebagai media komparasi karya kontemporer Indonesia dan luar negeri.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam acara Jumpa Pers kamis (26/9) di Jakarta menyebutkan. "Acara Ini lebih pada bagaimana menciptakan pasar untuk pertunjukan seni kontemporer bukan mengkomersialkannya, supaya orang kreatif yang ada di seni pertunjukan bisa mendapat pendapatan yang layak dari berkarya dan berkreasi."

Senada dengan sang menteri, Direktur Seni Pertunjukan dan Industri Musik pada Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Juju Masunah sebagai penanggungjawab penyelenggaraan Art Summit Indonesia menjelaskan

"Disana kita mempertemukan para pelaku seni untuk saling belajar budaya dengan masing-masing Negara dan saling belajar untuk meningkatkan pengetahuan seni kontemporer, ditujukan untuk mempersiapkan karya-karya kontemporer anak negeri yang memiliki "kualitas eksport" dan berpotensi untuk ditampilkan pada khalayak internasional melalui festival seni di luar negeri." Begitu kata Juju seperti yang dikutip tipswisatamurah.com dari situs parekraf.go.id yang dipublikasikan beberaapa waktu lalu.(TWM)