Asal Usul Rirual Pengorbanan Suku Tengger Bromo
Mungkin anda juga bertanya mengenai asal usul sejarah ritual pengorbanan yang dilakukan oleh suku tengger dilereng gunung bromo, setiap hari keempat belas bulan Kasada, yang biasanya jatuh pada sekitar bulan november, yang mana setiap tahunnya mereka selalu berkumpul ditepi kawah aktif gunung bromo untuk melakukan ritual pengorbanan. Mereka akan memberikan persembahan hasil bumi seperti buah buahan, beras, sayur sayuran, bunga dan pengorbanan ternak kepada para dewa gunung dengan cara melemparkan binatang ternak tersebut kedalam kaldera gunung berapi bromo yang merah menyala.
Kalau anda ingin mengetahui ritual unik yang oleh sebagian orang dianggap aneh ini, lanjutkan terus mengikuti jejak sejarah suku tengger yang berhasil dihimpun tipswisatamurah.com berikut. Menurut riwayat pada zaman dahulu kala sekitar abad ke 15, ada seorang putri bernama Roro Anteng yang mulai babat alas ( Membuka lahan atau daerah ) kerajaan bersama suami tercintanya bernama Joko Seger.
Disana dikisahkan, setelah menikah bertahun tahun pasangan suami istri ini belum juga dikaruniai momongan (melahirkan anak). Kemudian ditengah kegaluan hati mereka memutuskan meminta bantuan pada dewa gunung. Singkat cerita, menurut keyakinan mereka para dewa gunung itu mengabulkan permintaannya dengan memberi 24 anak. Dan dikisahkan kembali ketika lahir anak yang 25 yang diberi nama kesuma tersebut harus di korbankan dengan cara dilemparkan ke dalam gunung berapi.
Kisah Asal Usul Rirual Pengorbanan Suku Tengger di Bromo ini sedikit agak mirip dengan sejarah nabi ibrahim yang mengorbankan Nabi ismail. Namun bedanya kalau nabi ismail yang dikorbankan tersebut diselamatkan tidak jadi mati karena diganti dengan kambing, sedang kesuma ini benar benar dimasukkan hidup hidup dalam kawah bromo.
Setelah mengalami pergesaran waktu karena masuknya agama waktu itu agama hindu di tanah jawa, maka pengorbanan tersebut diganti dengan aneka hasil bumi dan binatang ternak seperti yang sekarang ritualnya dilakuakn setiap tahun tersebut. Dan budaya unik suku tengger ini sampai sekarang menjadi obyek menarik pariwisata bromo yang selalu ramai dikunjungi turis lokal maupun mancanegara. Kebanyakan para wisatawan
yang berkunjung tidak hanya ingin menyaksikan festival suku tengger tersebut , karena di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga menyajikan pemandangan alam yang sangat luar biasa. selanjutkan teruskan membacanya pada Indahnya Matahari Pagi Dipenanjakan Bromo Ini
kalau anda membutuhkan penginapan di malang salah satu kota yang paling dekat dengan wisata gunung bromo. anda bisa meninjau Tarif Guest House di batu malang Mulai Rp 100 ribu.
5 Komentar untuk "Asal Usul Rirual Pengorbanan Suku Tengger Bromo"
jika Islam belum menyentuh tengger, apa jadinya ya pak.
masak manusia di lempar ke kawah. Kalau hasil bumi sak jane juga eman pak, gimana kalau di rubah lempar kerikil atau pasir aja
Ga kebayang ngerinya saat kesuma dilemmas kekawah bromo
tapi mungkin cuma dongeng saja
buktinya sekarang hasil bumi yang dilempar
hehe, ini masalah kepercayaan orang setempat mas. kita kudu menghargai, barangkali masutnya mau sedekah kali
bisa jadi hanya dongeng, tapi tapak tilas mengetakan seperti yang tersurat ,, thx mbak
Silahkan kunjungi WEB kita kakak :-)
buat anak-anak kakak yang mau belajar
https://play.google.com/store/apps/developer?id=Kastari+Sentra+Media.+PT