Larangan PNS Rapat di Hotel Untungkan Wisatawan
Dampak larangan PNS rapat di hotel yang efektif berlaku tanggal 1 Desember 2014 sangat menguntungkan wisatawan, para pengusaha perhotelan di kota-kota tujuan pariwisata terkenal seperti Bali mulai banting harga. Walau menurut Presiden Junior Chamber International (JCI) Indonesia, Ida Bagus Agung Gunarthawa, seperti yang di kutip tips wisata murah home dari VIVANesws beralasan. "jumlah tempat penginapan di Pulau Dewata itu tidak lagi proporsional, sudah melebihi tingkat permintaan (over supply)," menjamurnya homestay dan hotel baru inilah yang dituding sebagai penyebab perang tarif hotel di Bali.
Penyebab lain terjadinya perang tarif masih menurutnya, adalah kurangnya turis asing yang berlibur ke Bali. "Kapasitas daya tampung Bali terhadap turis dibanding Singapura, Malaysia, Thailand, dan negara tetangga lainnya lebih besar,(over supply)" begitu ungkap Gunarthawa sepertinya yang diwartakan VIVANews.
Senada dengan suara dari Bali. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan. Dampak dari larangan PNS rapat di H0tel ini mengakibatkan penurunan omset hingga 25 persen, pihanya juga mengaku sudah mengajukan surat keberatan ke Jakarta
"Sudah dua minggu yang lalu mereka membatalkan kegiatan MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran) di sejumlah hotel di Yogyakarta," masih menurut Deddy "Harapan satu-satunya tinggal mengandalkan tamu, saat libur panjang Natal dan Tahun Baru." begitu menurut Deddy
Sekarang saatnya bagi Anda yang gemar traveling bisa liburan sepuasnya ke Bali atau ke Yogyakarta dengan menginap di hotel bintang 5 dengan hanya membayar 1 juta+ bahkan ada yang menawarkan tarif berkisar Rp 508 ribu susah termasuk sarapan pagi. Kalau Anda tahun baru kemarin berencana ingin ke jalan jalan ke Bali atau Jogja belum kesampaian, rencanakan mulai sekarang mumpung harga lagi bagus.
Foto ilustrasi oleh VIVANews
0 Komentar untuk "Larangan PNS Rapat di Hotel Untungkan Wisatawan"