Ternyata Peziarah di Makam Gus Dur Terus Mengalir
Bagai denyut nadi dan jantung yang terus memompa darah mengalir keseluruh tubuh, peziarah di makam mendiang KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak putus-putus memanjatkan do'a yang gemanya bagaikan alunan simponi merdu di sekitar pondok dan lorong terowongan pintu masuk makam sepanjang sekitar 200 meter.
Menurut pantauan tipswisatamurah.com di lokasi pondok Tebuireng, tidak hanya dari para santri yang masih aktif di pondok pesantren Tebuireng saja yang setiap selesai sholat subuh mujahadah ataupun tahlil mengirim d'oa di makamnya yang terletak di barat laut masjid atau di ujung timur dari pintu masuk makam yang terletak disebelah barat pondok, namun menjelang pukul 08.00 WIB, rombongan peziarah dari berbagai kota juga terlihat antri memasuki area makam seluas sekitar 1000 meter itu. (selengkapnya baca Mengunjungi Ponpes 'Kharismatik' Tebuireng Jombang ini)
Uniknya peziarah yang mengunjugi makam Gus Dur ini tidak hanya dari kalangan Nahdliyin (NU), yang konon jumlahnya sudah melebihi jumlah pengguna Internet di Indonesia yakni sekitar 143 juta, sedang jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2015 baru sekitar 88.1 juta (Sumber data dari Survey IndoBarometer mengadopsi data sensus tahun 2000 sekitar 75 persen dari sekitar 191,4 juta penduduk Indonesia yang Muslim mengaku warga Nahdliyin). Namun yang mengunjungi dan berdo'a di makam Gus Dur juga dari berbagai lintas Agama, lintas Suku, dan lintas Negara termasuk para tokoh tokoh dari negara maju Dunia.
Menurut data yang berhasil dihimpun tipswisatamurah.com di lokasi, pada hari Kamis 11 Desember 2014 juga kedapatan daftar kunjungan ziarah dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake Jr, yang didampingi Konsul Jenderal Amerika di Surabaya, Joaquin F. Monserrate, kunjungan ini selain ziarah untuk tabur bunga juga mengaku ingin belajar ajaran Gus Dur yang dikenal sebagai tokoh pemersatu umat.
Menurut penasehat santri (Majelis Taklim) Pondok Pesantren Tebuireng Ustd Luqman Hakim, yang dimakamkan di dalam arena pondok ini adalah para sesepuh atau para beliu yang sudah berjasa terhadap pondok, mulai dari KH.Hasyim Asy’ari sampai Gus Dur. Dan menurut pak Bewok pedagang kopi yang mangkal disisi jalan depan pondok mengatakan, setiap hari jumat pondok Tebuireng bagai lautan manusia yang datang dari berbagai kota hingga jamaahnya meluber sampai badan jalan
0 Komentar untuk "Ternyata Peziarah di Makam Gus Dur Terus Mengalir"